(Insun alit)
diawali dari sebuah badai
tatkala si empunya terombang -ambing tanpa arah
terkuras habis tanpa harapaan hidup
terpenjara tanpa harapan.
terbesit keyakinan akan sebuah jalan
saling berjuang mencapai titik nyaman
merelakan tahta kebahagian
dibiarkan terenggut hilang
mengejar sebuah tahta dengan jalannya sendiri
merelakan dirinya tercabik - cabik merasakan perih
melawan egonya yang ambisi tanpa memahami
dalam sekat sebuah titik nyaman
bersama melalui dalam sekat yang dibuat
dan sudah menjadi garis alam
geloraku terbakar merasakan simpony ruh dari bayangmu
Belum ada tanggapan untuk " "
Posting Komentar